Beranda | Artikel
Sebenarnya: Bolehkah Wanita Haid Membaca al-Quran Lewat Ponsel (HP)? Syaikh Saad al-Khatslan
Kamis, 13 April 2023

Termasuk dalam pertanyaan ini adalah tentang hukum wanita haid yang membaca
al-Quran dari perangkat seluler, iPad, atau yang lainnya.

Secara umum, tidak mengapa wanita haid membaca al-Quran
tanpa menyentuh mushaf.

Inilah pendapat yang lebih tepat —dan Allah Yang Lebih Mengetahui—
dari beberapa pendapat para ulama.

Ulama yang berpendapat bahwa wanita haid tidak boleh membaca al-Quran,
mereka berdalil dengan hadis-hadis yang tidak sahih dari perspektif ilmu hadis.

Ini adalah salah satu perkara yang besar
yang amat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan wanita umat ini,
sehingga jika memang wanita haid dilarang membaca al-Quran,
tentu Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam sudah menjelaskannya kepada umat

dengan penjelasan yang gamblang hingga tersebar luas
sebagaimana tersebar luasnya larangan wanita haid untuk salat dan puasa
serta tawaf dalam keadaan haid.

Yang lebih tepat—dan Allah Yang Lebih Mengetahui—bahwa wanita haid boleh membaca al-Quran
seperti ketika tidak haid, tapi tidak boleh menyentuh mushaf
kecuali dari balik penghalang.

Mushaf al-Quran yang ada di telepon genggam,
pertama, itu hanya sinyal dan kode-kode elektronik
yang hukumnya tidak sama seperti mushaf kertas.

Jika argumen ini tidak diterima, maka telepon genggam itu punya dua layar,
layar bagian luar dan layar bagian dalam.
Layar bagian luar ini kedudukannya seperti penghalang.

Berdasarkan hal tersebut, tidak mengapa menyentuh mushaf yang ada dalam telepon genggam,
walaupun tidak dalam keadaan bersuci,

karena orang yang menyentuhnya hanya menyentuh dari balik penghalang,
sedangkan menyentuh mushaf dari balik penghalang
tidak disyaratkan harus keadaan bersuci,

jika memegangnya dari balik penghalang, sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama.

Dengan demikian, aku katakan bahwa wanita haid diperbolehkan
membaca mushaf yang ada di telepon genggam
secara mutlak, bahkan jika dia menyentuhnya,

karena dia menyentuhnya dari balik penghalang,
dan penghalangnya adalah layar bagian luar.

====

أَيْضًا مِنْ ظِلِّ الْأَسْئِلَةِ عَنْ قِرَاءَةِ الْحَائِضِ

لِلْقُرْآنِ مِنْ أَجْهِزَةِ الْجَوَّالِ أَوِ الْإِيبَادَ أَوْ غَيْرِهَا

لَا بَأْسَ بِأَنْ تَقْرَأَ الْحَائِضُ الْقُرْآنَ عُمُومًا

وَمِنْ غَيْرِ مَسِّ الْمُصْحَفِ

وَهَذَا هُوَ الْقَوْلُ الْأَقْرَبُ وَاللهُ أَعْلَمُ

مِنْ أَقْوَالِ أَهْلِ الْعِلْمِ

وَالْقَائِلُونَ بِأَنَّ الْحَائِضَ لَا تَقْرَأُ الْقُرْآنَ

اعْتَمَدُوا عَلَى أَحَادِيثَ لَا تَثْبُتُ مِنْ جِهَةِ الصِّنَاعَةِ الْحَديثِيَّةِ

وَهَذِهِ مَسْأَلَةٌ مِنَ الْمَسَائِلِ الْعَظِيمَةِ

الَّتِي تَهُمُّ نِسَاءَ الْأُمَّةِ وَتَعُمُّ الْبَلْوَى بِهَا

فَلَوْ كَانَتِ الْحَائِضُ مَمْنُوعَةً مِنْ قِرَاءَةِ الْقُرْآنِ

لَبَيَّنَ هَذَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأُمَّةَ

بَيَانًا وَاضِحًا وَاسْتَفَاضَ هَذَا

كَمَا اسْتَفَاضَ نَهْيُ الْحَائِضِ عَنِ الصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ

وَالطَّوَافِ حَالَ الْحَيْضِ

فَالْأَقْرَبُ وَاللهُ أَعْلَمُ أَنَّ الْحَائِضَ تَقْرَأُ الْقُرْآنَ

كَغَيْرِ الْحَائِضِ وَلَكِنْ لَا تَمُسُّ الْمُصْحَفَ

إِلَّا مِنْ وَرَاءِ حَائِلٍ

الْمُصْحَفُ الَّذِي فِي الْهَاتِفِ الْجَوَّالِ

أَوَّلًا هُوَ مُجَرَّدُ ذَبْذَبَاتٍ وَشَارَاتِ اِلِكْتُرونِيِّةٍ

لَا يَأْخُذُ حُكْمَ مُصْحَفِ الْوَرَقِ

وَلَوْ لَمْ يُسَلَّمْ بِذَلِكَ… فَالْهَاتِفُ الْجَوَّالُ لَهُ شَاشَتَانِ

شَاشَةٌ دَاخِلِيَّةٌ وَشَاشَةٌ خَارِجِيَّةٌ

الشَّاشَةُ الْخَارِجِيَّةُ هِيَ بِمَثَابَةِ الْحَائِلِ

وَعَلَى هَذَا فَلَا بَأْسَ بِمَسِّ الْمُصْحَفِ الْمَوْجُودِ فِي الْهَاتِفِ الْجَوَّالِ

وَلَوْ عَلَى غَيْرِ طَهَارَةٍ

لِأَنَّ مَنْ يَمَسُّهُ إِنَّمَا يَمَسُّ مِنْ وَرَاءِ حَائِلٍ

وَمَسُّ الْمُصْحَفِ مِنْ وَرَاءِ حَائِلٍ

لَا تُشْتَرَطُ لَهُ الطَّهَارَةُ

إِذَا كَانَ مِنْ وَرَاءِ حَائِلٍ كَمَا ذَكَرَ ذَلِكَ بَعْضُ الْفُقَهَاءِ

وَعَلَى هَذَا أَقَوْلُ إِنَّ الْمَرْأَةَ الْحَائِضَ يَجُوزُ لَهَا

أَنْ تَقْرَأَ مِنَ الْمُصْحَفِ الَّذِي فِي الْهَاتِفِ الْجَوَّالِ

مُطْلَقًا حَتَّى لَوْ مَسَّتْهُ

لِأَنَّهَا إِنَّمَا تَمَسُّهُ مِنْ وَرَاءِ حَائِلٍ

وَالْحَائِلُ هُوَ الشَّاشَةُ الْخَارِجِيَّةُ


Artikel asli: https://nasehat.net/sebenarnya-bolehkah-wanita-haid-membaca-al-quran-lewat-ponsel-hp-syaikh-saad-al-khatslan/